MAKALAH KIMIA ORGANIK
REAKSI RADIKAL
BEBAS: SENYAWA ORGANOHALOGEN
DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK VI
1.
RAHMAD
ZULHADIKA (140140043)
2. ABDUL WAHID AHMAD (140140044)
PROGRAM
STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS
TEKNIK UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
ACEH
UTARA
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami
(Kelompok VI) dapat menyelesaikan tugas makalah Kimia Oganik.
Harapan kami semoga
makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Dalam penyusunan tugas
atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi, namun kami menyadari
bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan dan kerja sama bersama teman-teman sehingga kendala-kendala yang kami
hadapi dapat kami atasi.
Makalah ini kami akui
masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh
karena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini supaya kedepan dapat lebih baik.
Reuleut, November 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Masalah
.............................................................................. 1
B.Tujuan Penulisan
Makalah .......................................................................... 1
C.Harapan .......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Radikal
Bebas...................................................................... 2
B.
Senyawa
Organohalogen ……………………………………………... 4
C.
Sifat Fisis Alkana
Terhalogenisasikan.................................................. 4
D.
Tatanama dan
Klasifikasi Alkil Halida................................................ 5
E.
Reaksi
Substitusi………………………………………………………. 6
F.
Reaksi
Eliminasi………………………………………………………. 7
G.
Senyawa organohalogen
dan pengaruhnya…………………………. 8
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan…………………………………………………………….
9
B.
Saran …………………………………………………………...............
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME dan sebagai wakil Tuhan di bumi yang menerima
amanat-Nya untuk mempelajari ilmu pengetahuan alam. Sebagai hamba Tuhan yang
mempunyai kewajiban untuk mempelajari dan mengembangkan ilmu alam tersebut.
Sulit
dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang
ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya,
senyawanya ataupun panduan logamnya tidak bisa dipungkiri, selain memberikan
manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan
kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan
menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut.
Melalui makalah ini kami harapkan kita dapat memahami dan mengetahui kimia
organik lebih spesifik.
B. Tujuan
Tujuan
dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan
bermanfaat bagi kita semua.
1.
Menambah pengetahuan kita mengenai rekasi radikal bebas: senyawa
organohalogen
2.
Menjelaskan mengenai reaksi radikal bebas: senyawa organohalogen
3.
Menjelaskan pembagian-pembagian dari reaksi radikal bebas
4.
Menjelaskan tatacara penulisan rumus radikal bebas
5.
Memenuhi tugas kimia organik
C. Harapan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat
memberikan manfaat kepada semua pihak yang membacanya umumnya dan khususnya
kepada para mahasiswa untuk menambah wawasan dan pemahaman tentang kimia
organik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN REAKSI RADIKAL BEBAS
Radikal
bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga molekul tersebut
menjadi tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron dari molekul atau
sel lain. Dengan kata lain radikal bebas merupakan atom/gugus yang memiliki
satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas ini merupakan
spesies yang sangat reaktif sehingga umurnya pendek. Radikal bebas dibentuk
jika ikatan terbelah menjadi dua yang sama sehingga setiap atom mendapat satu
dari dua elektron yang dipakai untuk berikatan. Disebut juga sebagai pembelahan
homolitik. Reaksi substitusi merupakan reaksi yang berhubungan dengan reaksi
radikal bebas.
Ada dua cara yang digunakan
untuk menulis rumus radikal bebas, yaitu:
a. Dengan cara rumus Lewis, yakni dengan menggambarkan semua elektron pada atom, baik yang berpasangan maupun tidak dengan lambang berupa titik.
b. Dengan hanya menuliskan elektron yang tidak berpasangan dengan lambang titik. Lambang ini lazim dipakai pada penulisan reaksi radikal bebas.
Contoh : Cl• , RO•, RN•
a. Dengan cara rumus Lewis, yakni dengan menggambarkan semua elektron pada atom, baik yang berpasangan maupun tidak dengan lambang berupa titik.
b. Dengan hanya menuliskan elektron yang tidak berpasangan dengan lambang titik. Lambang ini lazim dipakai pada penulisan reaksi radikal bebas.
Contoh : Cl• , RO•, RN•
Dalam reaksi kimia, radikal bebas sering dituliskan sebagai titik yang ditempatkan pada
simbol atom atau molekul. Contoh penulisan radikal bebas berikut sebagai hasil
dari pemecahan homolitik:
Cl2
→ Cl• + Cl•
Mekanisme reaksi radikal menggunakan
panah bermata tunggal untuk menjelaskan pergerakan elektron tunggal :
Pemutusan
homolitik pada pemecahan ikatan digambarkan dengan penarikan satu elektron. Hal
ini digunakan untuk membedakan dengan pemutusan heterolitik yang menggunakan
anak panah bermata ganda pada umumnya.
Radikal
bebas juga memainkan peran terhadap adisi radikal dan substitusi radikal
sebagai intermediet yang sangat reaktif. Reaksi rantai melibatkan radikal bebas
yang biasanya dibagi menjadi tiga tahap, meliputi inisiasi, propagasi dan
terminasi. Contoh dalam hal ini adalah reaksi klorinasi metana.
Ø Inisiasi
Inisiasi
adalah tahap pembentukan-pembentukan awal radikal-radikal bebas. Pada tahap ini
dilakukan pemaksapisahan (cleavage) homolitik molekul Cl2 dengan bantuan panas
dan UV menjadi 2 radial bebas klor. Hal ini menyebabkan jumlah radial bebas
meningkat pesat.
Cl2 →
Cl• + Cl•
Ø Propagasi
Propagasi
adalah reaksi yang melibatkan radikal bebas yang mana jumlah radikal bebas akan
tetap sama. Setelah terbentuk, radikal bebas klor akan menjalani sederetan
reaksi. Tahap propagasi yang pertama adalah radikal bebas klor yang merebut
sebuah atom hidrogen dari dalam molekul metana, menghasilkan radikal bebas
metal dan HCl.
Cl• + H:CH3
+ 1 kkal/mol → H:Cl + •CH3
Radikal
bebas metal juga sangat reaktif. Dalam tahap propagasi yang kedua, radikal
bebas metil merebut sebuah atom klor dari dalam molekul Cl2.
Ø Terminasi
Terminasi
adalah tahap untuk menghilangkan atau mengubah radikal bebas menjadi radikal
bebas stabil dan tidak reaktif. Terminasi akan berujung pada turunnya jumlah
radika bebas. Umumnya penurunan ini diakibatkan oleh adanya penggabungan radikal
bebas yang masih tersisa.
Cl•
+ •CH3 → CH3Cl
B.
SENYAWA ORGANOHALOGEN
Senyawa
organohalogen adalah senyawa yang hanya mengandung C, H dan suatu halogen (X)
dapat dikategorikan menjadi:
1.
Alkil halida
(RX)
Alkil halide adalah
senyawa hidrokarbon yang mana salah satu atom hidrogennya digantikan oleh atom
halogen (halogen yang terikat pada atom karbon yang berikatan tunggal).
Contoh: CH3I,
CH3CH2Cl
2.
Aril halida
Aril halida adalah
halogen yang terikat pada atom karbon daari cincin aromatik.
Contoh: bromobenzena
3.
Halida vinilik
Halida vinilik adalah
halogen yang terikat pada atom karbon (C) yang berikatan rangkap.
Contoh: CH2
= CHCl (kloro etena)
Alkil = R, Aril = Ar,
Halida = X
C.
SIFAT FISIS ALKANA TERHALOGENISASIKAN
Jika
atom halogen disubstitusi ke molekul hidrokarbon maka bobot molekul akan naik
karena atom halogen mempunyai berat yang lebih besar dibandingkan atom karbon
ataupun atom hidrogen (penyusun senyawa hidrokarbon) dan polarizabilitas
bertambah ( yang menyebabkan tarikan Van Der Walls meningkat) sehingga titik
didih suatu deret senyawa naik.
Contoh:
CH3Cl2Cl234
Hidrokarbon
terhalogenasikan tidak membentuk ikatan hidrogen dan tidak larut dalam air.
Kebanyakan senyawa organic lebih ringan dari air, namun pelarut berhalogen
seperti (CHCl3, CH2Cl2) lebih berat dari air.
D. TATA NAMA & KLASIFIKASI ALKIL HALIDA
Pemberian nama alkil halida dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu :
- Sistem IUPAC
Alkil halida diberi nama dengan awalan halo-
Contoh : CH3Cl = Cloro Metana
CCl4 = Tetra Cloro Metana
- Gugus-fungsional trivial
Pemberian nama alkil halida diawali dengan gugus alkil,
diikuti nama halidanya.
Tipe alkil halida berhasarkan struktur bagian alkilnya dapat
dibagi menjadi empat yaitu metil, primer, sekunder, tersier.
Contoh : CH3F, CH3Cl, CH3Br
Contoh : CH3-CH2Br
Contoh : CH3CH2-CH-Cl
I
CH3
Contoh : CH3
I
CH3--C--Cl
I
CH3
Karbon Ujung
Karbon ujung adalah karbon yang terikat pada halogen.
Contoh : (CH3)3C - CH2Cl
C
: karbon ujung
E. REAKSI
SUBSTITUSI
Reaksi substitusi adalah reaksi
dimana atom, ion, atau gugus menggantikan atom, ion, atau gugus lainnya. Karbon
ujung suatu alkil halida bermuatan positif parsial.
Contoh : .. ∂+ .. ∂-
.. ..
HO:ˉ + CH3CH2
- :Br: → CH3CH2-OH+:Br:ˉ
¨ ¨ ¨ ¨
Halida
disebut gugus pergi ( leaving group ). Halida merupakan gugus pergi yang baik
karena ion – ion ini merupakan basa yang sangat lemah. Beda halnya dengan OH¯
yang merupakan basa kuat, sehingga OH¯ bukan gugus pergi yang baik.
Fˉ basa yang lebih kuat dari ion halida lainnya, ikatan C-F
lebih kuat C-X, sehingga F bukan gugus pergi yang baik. Jadi halida yang
merupakan gugus pergi yang baik adalah Cl, Br, dan I.
Nukleofil ( Nuˉ )
Nukleofil merupakan spesi yang menyerang suatu alkil halida
dalam reaksi substitusi atau spesi yang tertarik ke pusat positif ( basa lewis
).
Contoh
: OHˉ, CH3Oˉ, H2O, CH3OH, CH3NH3
Kebanyakan nukleofil adalah anion, namun beberapa molekul
polar yang netral dapat bertindak sebagai nukleofil. Molekul netral tersebut
mempunyai pasangan elektron menyendiri yang digunakan untuk membentuk ikatan
sigma.
Elektrofil ( E+)
Elektrofil
merupakan spesi apa saja yang tertarik ke suatu pusat negatif ( asam lewis )
Contoh
: H+, ZnCl2
F. REAKSI
ELIMINASI
..
:Br: H
I I .. .. ..
CH3—CH—CH2 +
:OH → CH3CH=CH2 +H2O + :Br:ˉ
¨ ¨ ¨
2 – bromopropana propena
ŀReaksi eliminasi dapat diperoleh
dengan mereaksikan alkil halida dengan basa kuat. Pada reaksi ini terjadi
kehilangan atom – atom atau ion – ion dari dalam strukturnya. Produk reaksi
eliminasi adalah alkena. Pada reaksi tersebut, unsur H dan X keluar dari alkil
halida ( reaksi dehidrohalogenasi ).
G. SENYAWA
ORGANOHALOGEN DAN PENGARUHNYA
Air minum biasanya didisinfeksi menggunakan gas klorin (Cl2)
agar mikroba mati. Tapi kemungkinan gas Cl2 akan bereaksi dengan zat
organik dalam air dan membentuk senyawa organohalogen yang berbahaya. Oleh
karena itu disinfeksi menggunakan gas klorin diganti dengan ozon (O3)
atau UV.
Senyawa organohalogen sangat berbahaya bila terkontaminasi dalam tubuh. Salah satunya dapat menyebabkan kanker. Oleh karena itu. untuk menganalisis adanya senyawa organohalogen, dapat ditetapkan dengan metode Gas Chromatography dengan detektor ECD (Electron Captured Detector) karena senyawa halogen akan lebih cenderung menangkap elektron.
Senyawa organohalogen sangat berbahaya bila terkontaminasi dalam tubuh. Salah satunya dapat menyebabkan kanker. Oleh karena itu. untuk menganalisis adanya senyawa organohalogen, dapat ditetapkan dengan metode Gas Chromatography dengan detektor ECD (Electron Captured Detector) karena senyawa halogen akan lebih cenderung menangkap elektron.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari uraian di atas maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa:
a.
Radikal
bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga molekul tersebut menjadi
tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron dari molekul atau sel lain.
b.
Ada
dua cara yang digunakan unutk menulis rumus radikal bebas yaitu dengan cara
Lewis dan dengan hanya menuliskan electron yang tidak berpasangan dengan
lambang titik.
c.
Reaksi
radikal bebas terbagi menjadi tiga yaitu: inisiasi, propagasi dan terminasi
d.
Senyawa
organohalogen adalah senyawa yang hanya mengandung C, H dan suatu halogen (X)
e.
Senyawa
halaogen dapat dikategirkan menjadi: alkil halide, aril halide dan halide vinilik
f.
Senyawa
organohalogen sangat berbahaya bila terkontaminasi dalam tubuh, salah satunya
dapat mengakibatkan kanker
g.
Metode
Gas Cromatography dengan detector ECD dapat menganalisis adanya senyawa
organohalogen
B.
SARAN
Sesuai dengan kesimpulan bahwa senyawa organohalogen dapat
menyebabkan kanker jika air yang kita minum didisinfeksi dengan gas Cl2 yang kemungkinan besar akan bereaksi dengan
senyawa organic dalam air membentuk senyawa organohalogen. Oleh karena itu
diharapkan bagi para pembaca setelah membaca makalah ini agar dapat
berhati-hati dengan air minum yang ada di lingkungan kita. Semoga makalah ini
menambah wawasan dan kewaspadaan kita.
No comments:
Post a Comment